Tuesday, September 15, 2015

Di Toilet Sekolah SD

Namaku Ardy (Nama Samaran) Sekarang aku masih kelas 6 SD. Aku memiliki
kebiasaan yang tidak biasa yaitu menyukai sesama jenis. Hal ini dimulai
sejak kelas 3 SD. Awalnya aku hanya melihat video porno dari handphone
pamanku, karena penasaran bagaimana rasanya penisku mengeluarkan air
mani/sperma, akhirnya aku melakukan onani. Saat itu sebenarnya aku masih
normal tetapi aku berfikir bagaimana rasanya diperkosa oleh sesama
jenis. Karena itu aku mulai mengalami penyimpangan seksual. Jadi saat
onani aku membayangkan aku berhubungan dgn sesama laki-laki. Sejak kelas
3 sampai sekarang setiap hari pasti aku melalukan onani. Aku sudah tidak
bisa menghitung berapa kali aku melakukannya. Bahkan terkadang 1 hari
bisa onani 4 kali. Dan pertama kali melakukan sex dengan teman
sekelasku, dan ini baru berakhir tadi siang jam 13.00.
Awalnya seperti biasa paginya aku berangkat sekolah pukul 06.15. Lalu
pelajaran di mulai. Saat akan pulang pasti sekolahku melalukan sholat
dzuhur berjamaah. Sebelum solat aku memberi tahu kalau nanti aku mau
memberi tahu hal rahasia. Tapi di kamar mandi.
Setelah selesai sholat kami menuju kamar mandi, awalnya dia tidak tahu,
kalau aku akan melakukan hal itu. Dia hanya mengira aku hanya akan
membicarakan hal rahasia. Sesampainya di kamar mandi aku langsung
menutup dan mengunci pintunya. Langsung dia bertanya "Ada apa?" Lalu aku
memengang kontolnya yang belum di masih di dalam celana seragamnya. Aku
lalu berkata "Lihat dong" dia lalu membuka celananya sambil malu-malu.
Terlihat batang kontol yang masih lemas.Kemudian aku langsung jongkok
dan menjilatnya, tapi dia mundur sambil kebingungan, aku pun berkata
"Ayo dong! Sekali aja" dia akhirnya mau dan aku jongkok untuk mengulum
kontolnya. Saat masuk mulutku aku merasa ada yang asin dan manis di
kontolnya, sesaat kemudian kontolnya langsung tegang, dia terus melihati
kontolnya yang sedang aku jilati. Sesekali aku berhenti dan mengocok
kontolnya. Dia terkadang merasa kesakitan bercampur nikmat. Sayangnya
dia menyuruhku berhenti sebelum dia mengeluarkan spermanya. Padahal aku
berharap sekali spermanya muncrat di dalam mulutku. Setelah itu kami
saling membersihkan diri dan pulang kerumah masing-masing.

No comments:

Post a Comment